atau terbagi tiga bentuk bulat telur, pinggir bergerigi, warna hijau mempunyai tangkai daun. Pada tangkai daun terdapat daun kecil-kecil. Bunga bertangkai, mahkota bunga berwarna putih, dengan putik bulat berwarna kuning.
Bagian yang dipakai : Akar, daun, seluruh tanaman.
Sifat kimiawi dan efek farmakologis : Rasa pahit, agak dingin, penurun panas (antipiretik), anti radang (anti-inflamasi), menghentikan pendarahan, melancarkan peredaran darah, astringen.
Kandungan kimia : Phytosterin-B.
Kegunaan : 1. Influenza, demam, sakit tenggorokan (disebabkan virus).
2. Radang usus buntu (Acute appendixitis)
3. Acute infectious hepatitis.
4. Gastroenteritis (berak-berak/mencret)
5. Rheumatik sendi.
6. Radang selaput otak (Encephalitis epidemica).
7. Wasir (haemorrhoids), gatal-gatal (pruritus).
8. Sakit gigi.
Pemakaian luar : Radang kulit bernanah (Pyodermi), gigitan ular, memar terpukul, wasir, gatal-gatal. Lumatkan bahan segar untuk dipakai ditempat yang sakit, atau rebus dengan air untuk cuci. Untuk koreng, daun dilayukan diatas api lalu ditempelkan ditempat kelainan.
Cara pemakaian :
1. Appendixitis : *Bidens pilosa 60 - 120 gr.
*Bawang putih 30 - 60 gr. direbus, dibagi dalam empat dosis.
2. Encephalitis epidemica : *Kemuning 30 - 90 gr
*Ajeran 15 - 30 gr. rebus dengan air empat gelas menjadi satu setengah gelas untuk dua kali minum. Untuk yang berat, untuk satu kali minum, sehari dua kali.
3. Sakit gigi : Daun dikunyah.
OBAT PATEN: Ganmaoching.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar