Kamis, 28 Maret 2013

KEMBANG PUKUL EMPAT


 Banyak orang menamakan tanaman ini dengan nama KEMBANG PUKUL EMPAT. Tinggi pohon antara 20 - 80 cm, berasal dari Amerika Selatan, banyak ditanam orang sebagai tanaman hias di pekarangan atau sebagai pembatas pagar rumah. Tumbuh di dataran rendah yang cukup mendapat sinar matahari maupun di daerah perbukitan. Termasuk suku kampah-kampahan, berbatang basah, daunnya berbentuk jantung, warna hijau tua, panjang 2 cm - 11 cm, lebar 8 mm - 7 cm, pangkal daun membulat dengan ujung meruncing, tepi daun rata, letak berhadapan, mempunyai tangkai daun yang panjangnya 6 mm - 6 cm. Bunganya berbentuk terompet, dengan banyak macam warna, antara lain: merah, putih, jingga, kuning, kombinasi/belang-belang. Mekar di waktu sore hari dan kuncup kembali pada pagi hari menjelang fajar. Buahnya keras, berwarna hitam, berbentuk telur, dapat dibuat bedak. Kulit umbinya berwarna coklat kehitaman, bentuk bulat memanjang, panjang 7 cm - 9 cm dengan diameter 2 cm - 5 cm, isi umbi berwarna putih.
Sifat kimiawi dan efek farmakologis: Tidak berbau, manis, rasa netral sejuk. Anti radang, peluruh air seni, memperlancar sirkulasi dan menghilangkan hambatan aliran darah.
Kandungan kimia: Akar mengandung betaxanthins. Buah mengandung zat tepung lemak (4,3%), zat asam lemak (aaaaa24%), zat asam minyak (46%).
Adapun bagian yang dipakai: Akar, daun dam buah, dapat dipakai untuk pemakaian luar.
Kegunaan :
1. Radang amandel (tonsilitis).
2. Infeksi saluran kencing (genito-urinary tract, infection), prostatitis.
3. Kencing manis (DM), kencing berlemak (chyluria).
4. Keputihan (leucorrhea), erosi mulut rahim (cervival erosion).
5. Radang sendi yang akut (acute arthiritis).
Pemakaian  : Akar 9 - 15 gr. kering atau 15 - 30 gr. segar. Pemakaian luar : Pembengkakan payudara (acut mastitis), bisul, koreng, luka terpukul, enzema. Lumatkan tanaman segar untuk pemakaian luar atau rebus dengan air secukupnya untuk cuci. Daun bersifat maturatif (mempercepat pematangan bisul).
Cara pemakaian :
a. Acute arthiris: akar segar direbus, minum. Bila badan panas, ditambah tahu, bila badan dingin ditambah kaki sapi.
b. Bunga putih sebanyak 120 gr. direbus, minum.
c. Bisul:
   1. Pada bisulnya dioleskan sedikit minyak kemiri. Daun kembang pukul empat dilayukan di atas api, kemudian dioleskan sedikit minyak kelapa, tengahnya dilubangi dan letakkan di atas bisul.
   2. 10 lembar daun kembang pukul empat dicuci, kemudian dilumatkan, ditambah air garam secukupnya, ditempelkan pada bisul dan sekelilingnya, lalu dibalut.
   3. Akar segar dibuang kulitnya, kemudian dilumatkan dan ditambah gula enau. Tempelkan pada bisulnya, sehari diganti dua kali
d. Jerawat: Buahnya mengandung zat tepung, dibuat tepung bedak. Tepung bedak ini ditambah air, kemudian  
dioleskan.
Perhatian!!! Wanita hamil dilarang pakai. Untuk merebus, tidak boleh memakai bahan dari besi (panci, sendok, dll.).

TANAMAN BERHASIAT OBAT

Tumbuhan ini adalah tumbuhan liar. Tinggi 50 - 150 cm, tumbuh di pinggir jalan dan tanah kosong yang tidak terpelihara, ditempat panas atau agak teduh dan lembab. Batang empat persegi, warna hijau, dan ujung batang kadang-kadang berbulu kasar. Daun bertiga      
atau terbagi tiga bentuk bulat telur, pinggir bergerigi, warna hijau mempunyai tangkai daun. Pada tangkai daun terdapat daun kecil-kecil. Bunga bertangkai, mahkota bunga berwarna putih, dengan putik bulat berwarna kuning.
Bagian yang dipakai : Akar, daun, seluruh tanaman.
Sifat kimiawi dan efek farmakologis : Rasa pahit, agak dingin, penurun panas (antipiretik), anti radang (anti-inflamasi), menghentikan pendarahan, melancarkan peredaran darah, astringen.
Kandungan kimia : Phytosterin-B.
Kegunaan : 1. Influenza, demam, sakit tenggorokan (disebabkan virus).
                  2. Radang usus buntu (Acute appendixitis)
                  3. Acute infectious hepatitis.
                  4. Gastroenteritis (berak-berak/mencret)
                  5. Rheumatik sendi.
                  6. Radang selaput otak (Encephalitis epidemica).
                  7. Wasir (haemorrhoids), gatal-gatal (pruritus).
                  8. Sakit gigi.
Pemakaian luar : Radang kulit bernanah (Pyodermi), gigitan ular, memar terpukul, wasir, gatal-gatal. Lumatkan bahan segar untuk dipakai ditempat yang sakit, atau rebus dengan air untuk cuci. Untuk koreng, daun dilayukan diatas api lalu ditempelkan ditempat kelainan.
Cara pemakaian :
1. Appendixitis : *Bidens pilosa 60 - 120 gr.
                          *Bawang putih 30 - 60 gr.  direbus, dibagi dalam empat dosis.
2. Encephalitis epidemica : *Kemuning 30 - 90 gr
                                         *Ajeran 15 - 30 gr. rebus dengan air empat gelas menjadi satu setengah gelas untuk dua kali minum. Untuk yang berat, untuk satu kali minum, sehari dua kali.
3. Sakit gigi : Daun dikunyah.
OBAT PATEN: Ganmaoching.

Jumat, 22 Maret 2013

ANTARA LEGENDA DAN FILSAFAT

Sebagaimana kita ketahui Sunan Kali Jaga sebagai salah seorang wali, terkenal pula sebagai seorang pujangga dan ahli fikir yang ulung pada zamannya. Banyak cerita-cerita, ajaran-ajaran maupun buah ciptaannya yang bila kita kaji mengandung pula filsafat yang dalam. Baiklah disini kita kemukakan beberapa contoh, misalnya :
1. Diantara Soko Guru, atau tiang yang ada di dalam masjid Agung Demak, satu diantaranya terdapat daripada soko ( tiang ) tatal, yaitu yang terbuat dari kepingan-kepingan kayu jati yang kemudian diikat dengan seutas tali ijuk. Mari kita renungkan, hikmat apa gerangan yang tersembunyi dibalik kenyataan yang dzahir itu? tiang tersebut memberikan lambang, bahwa dalam melaksanakan dan menegakan ajaran-ajaran Islam di bumi tanah air kita ataupun di seluruh dunia, ummat Islam haruslah bersatu padu. Beliau memberikan pelajaran, bahwa dalam hidup di alam dunia ini, manakah ingin selamat, maka manusia harus berpegang kepada tali Allah yang esa. Dengan tali Allah yang kuat itu, maka manusia dalam sepanjang hidupnya akan senantiasa selamat.
2. Pada waktu Sunan Kali Jaga hendak menetapkan arah qiblat, dari masjid Demak, dikatakan bahwa tangan kanannya memegang qa'bah dan tangan kirinya memegang masjid Demak. Coba kita renungkan apa artinya semua itu? Qiblat itu diartikan : imam. Sebab qiblat itu adalah tempatnya orang mu'min menghadapkan wajahnya ketika menegakkan shalat. Masjid Demak menjadi perlambangnya orang Islam di tanah Jawa, mustaka masjid dimaksudkan pemukanya pamong praja. Dengan demikian, keterangan tersebut di atas diartikan, bahwa agama Islam yang bermula timbul di tanah Arab itu harus disesuaikan dengan keadaan masyarakat di Jawa dalam permulaan perkembangannya. Akan tetapi yang dipakai sebagai pedoman ialah agama Islam yang hak. Karena pada waktu itu telah berdiri kerajaan Islam di Demak, maka dimaksudkan bahwa dalam menjalankan kewajibannya, para pengendali negara (sultan) dan pemuka agama (para wali) harus berpegang kepada ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. (bersambung)