Minggu, 16 Februari 2014

TIGA KESADARAN YANG ADA PADA MANUSIA

1. Kesadaran Fisik

Kesadaran fisik atau pikiran fisik atau consciusness adalah kesadaran yang ditimbulkan atas keberadaan sel-sel otak kita dalam rangka bertahan hidup, berkembang biak, dan berinteraksi, lengkap dengan semua emosi-emosi rendahnya.
Pada tingkat kesadaran ini, kebanyakan informasi perlu disimpan beberapa kali sebelum tersimpan dengan baik. Masih ingatkah anda bahwa anda perlu menghafal sebuah rumus atau peristiwa-peristiwa sejarah sampai beberapa kali selama sekolah? Dan, walaupun anda telah berusaha dengan sekuat tenaga untuk dapat menyimpan informasi-informasi ini dengan baik, anda masih tidak dapat mengingat seluruhnya saat ujian bukan?
Pada kebanyakan orang, kesadaran ini adalah kesadaran satu-satunya yang dikenal sejak lahir hingga meninggal. Sudah tentu kesadaran ini akan lenyap bersamaan dengan matinya tubuh fisik.

2. Kesadaran Jiwa

Kesadaran jiwa (bawah sadar) atau subconscious adalah kesadaran yang jauh lebih tinggi daripada kesadaran fisik. Tingkat kesadaran ini disebut juga sebagai bawah sadar, karena biasanya bekerja di bawah atau di luar kesadaran kita sehari-hari. Informasi-informasi bagi kesadaran jiwa pun disimpan secara otomatis di bawah kesadaran kita.
     Penyimpanan informasi pada tingkat bawah sadar adalah jauh lebih bagus daripada di tingkat sadar. Seluruh informasi yang ada di sekitar kita -- termasuk informasi yang tidak dapat diterima oleh panca indera -- dapat diterima oleh kesadaran jiwa dan langsung tersimpan dengan baik. Dalam contoh Priyo sebelumnya, dapat dilihat bahwa segala sesuatu yang dapat dan didengar oleh Priyo -- walaupun Priyo mungkin tidak menyadari akan keberadaan benda-benda dan suara-suara tersebut -- langsung direkam oleh kesadaran jiwa yang mempunyai kemampuan tidak terbatas. Sudah tentu informasi lainnya seperti bau, dan berbagai hal lainnya juga disimpan dengan baik juga.
     Kemampuan yang tidak terbatas dari desadaran jiwa ini disebabkan oleh karena informasi tidak disimpan didalam sel-sel fisik yang mempunyai banyak keterbatasan dalam bentuk energi murni, yang sering juga disebut sebagai sel-sel selular.
     Keberadaan informasi yang jauh lebih lengkap daripada informasi dalam otak kita sebenarnya telah lama dimanfaatkan untuk berbagai tujuan.Edgar Cayce, pendiri Asosiasi untuk Penyelidikan dan Pencerahan selama hidupnya banyak sekali membantu orang lain dalam menemukan informasi mengenai penyakit yang diderita dan bagaimana cara mengatasinya. Walaupun penyakit tersebut tidak dapat diketahui penyebabnya oleh ilmu medis yang tercanggih, kesadaran jiwa dengan jelas sekali mengetahui segala penyebabnya dan dengan mudah dapat memberikan informasi untuk pengobatan yang dibutuhkan.
     Karena kesadaran jiwa tidak dibatasi oleh batasan-batasan yang sama sebagaimana tubuh fisik kita, kesadaran jiwa dengan mudah dapat berkomunikasi dengan kesadaran jiwa orang lain. Pertukaran informasi dapat dilakukan dengan mudah tanpa batasan jarak sama sekali. Dan oleh karena kesadaran jiwa ini tidak berada di dalam tubuh fisik kita, kesadaran ini masih tetap ada setelah tubuh fisik mati. inilah salah satu kesadaran yang tetap ada setelah seseorang meninggal.
     Tetapi, walaupun kesadaran ini jauh lebih tinggi tingkatnya dairpada kesadaran fisik, kesadaran jiwa tidak legih dari sebuah kesadaran perantara. Kesadaran sejati sendiri adalah kesadaran roh, yang oleh karena terlalu tinggi tingkatnya membutuhkan perantara dalam berinteraksi dengan kesadaran fisik -- dalam hal ini perantara itu adalah kesadaran jiwa.

3. Kesadaran Roh

Kesadaran roh adalah identitas sejati dari setiap manusia. Tetapi, sayangnya, sebagian besar orang justru belum pernah benar-benar sadarsebagai roh. Hanya sedikit orang yang mencapai hal itu.
      Roh adalah kesadaran yang jauh lebih tinggi daripada kesadaran jiwa. Apabila jiwa hanya menyadari hal-hal yang berada di sekeliling tubuh fisik, maka roh tidaklah mempunyai batasan apa pun-- baik tempat, waktu maupun dimensi.
     Dalam buku-buku rohani, Roh sering juga disebut sebagai Tuhan di dalam diri manusia. Pada banyak orang, roh dengan seluruh atribut ke-Ilahi-annya terkurung rapat oleh ego keduniawian sampai saat kematiannya. Hal ini mengakibatkan orang-orang tersebut menyia-nyiakan kehidupannya bagi hal-hal yang semu. Mereka sehari-hari tidak pernah sadar, walaupun mereka sendiri merasa bahwa mereka sadar 100%. Kesadaran mereka hanya terbatas pada kesadaran fisik saja, sehingga secara spiritual dianggap sebagai tidak sadar.    

KESADARAN JIWA

LAPISAN KESADARAN

Dengan meditasi, dominasi dari pikiran fisik (ego) akan menjadi berkurang, membiarkan kesadaran yang lebih tinggi untuk mengambil bagian dalam kehidupan.
Sebelum melangkah lebih lanjut, mohon dimengerti istilah-istilah teknis yang akan kita pakai. Kata pikiran sebenarnya mempunyai arti yang sangat luas. Pikiran mungkin berasal dari tiga sumber, yaitu: otak (selanjutnya untuk mempermudah di sini akan kita sebut sebagai kesadaran fisik/pikiran fisik), pikiran bawah sadar (kesadaran jiwa), ataupun pikiran super sadar (kesadaran roh). Walaupun dalam hidup sehari-hari pikiran yang paling banyak dipergunakan adalah pikiran fisik, pikiran ini dipengaruhi oleh pikiran bawah sadar dan pikiran super sadar.
Bagi sebagian dari anda, mungkin timbul pertanyaan "Bagaimana mungkin ada beberapa kesadaran dalam diri saya. Kesadaran saya adalah pikiran saya. Apabila pikiran saya tidak bekerja, tentulah saya berada dalam keadaan tidak sadar sepenuhnya. Apakah kesadaran yang lebih tinggi ini semacam kesurupan?"
Tidak. Sebagaimana disebutkan di dalam kitab-kitab agama, kita semua percaya ataupun tidak ... mempunyai jiwa dan roh. Dari sudut spiritual, roh adalah identitas kita sebenarnya, sementara jiwa hanyalah perntara. Lalu, apabila identitas kita yang sebenarnya adalah roh sedangkan jiwa hanyalah perantara. Bagaimana dengan pikiran fisik (ego)?
Pikiran fisik ataupun ego yang sering juga disebut sebagai consciousness hanyalah kesadaran fisik, kesadaran yang paling dangkal yang dihasilkan oleh sekian banyak saraf manusia yang ada dalam otak. Kesadaran ini akan hilang lenyap, saat otak berhenti berfungsi, saat seorang manusia meninggal.
Dalam kehidupan sehari-hari segala sesuatu yang berkaitan dengan daya ingat, daya pikir dan kontrol,akan dikaitkan dengan otak. Kita sering sering sekali mendengar bahwa otak manusia pada umumnya tidak dipergunakan secara maksimal. Orang-orang yang jenius pun hanya mempergunakan sekitar 15 % dari kemampuan maksimalnya.
Kendati demikian, kedua orang Bapak Psikologi Modern, Freud dan Jung mempunyai pendapat yang berbeda. Mereka berpendapat bahwa, 85 % kemampuan lain yang terpendam tersebut bukan kemampuan dari otak, melainkan kemampuan dari kesadaran lain. Otak hanyalah bahagian terendah dari kesadaran manusia, walaupun pada kebanyakan manusia, kesadaran inilah satu-satunya yang diketahui dan dimanfaatkan. Kebanyakan manusia tidak pernah mengetahui keberadaan kesadaran-kesadaran yang lebih tinggi, apalagi mempergunakan kedua kesadaran ini.
Untuk mengintip keberadaan yang lebih tinggi ini, marilan kita melihat sebuah contoh yang sangat sederhana-- sebuah contoh dalam kehidupan sehari-hari. Katakanlah seseorang yang bernama Priyo secara rutin mengendarai mobilnya sendiri ke kantor yang berjarak sepuluh km dari rumahnya disebuah kota besar. Nah, sekarang, karena kita berbicara mengenai lapisan kesadaran, mungkin kita ingin menanyakan sebuah
pertanyaan sederhana kepada Priyo, saat dia sampai di kantor::"Apakah kamu ingat semua nama jalan yang kamu lalui?"
Apabila Priyo adalah seorang dengan IQ rata-rata dan mempunyai cukup perhatian atas nama-nama jalan yang dilewatinya setiap hari. Tetapi, apabila pada suatu pagi saat dia sampai di kantor, anda menanyakan,"Apakan kamu ingat semua merk, jenis, dan nomer polisi dari setiap kendaraan yang berpapasan denganmu?" Nah, kita semua mungkin mulai berspekulasi.
Sebagian kita mungkin akan mengatakan bahwa apabila Priyo adalan seorang yang genius dengan daya ingat super, mungkin saja Priyo dapat menjawab pertanyaan ini. Tetapi, apabila anda diberi informasi tambahan, yaitu Priyo adalah seorang dengan IQ rata-rata dan Priyo tinggal di Jakarta di mana diperkirakan bahwa Priyo berpapasan dengan lebih dari seratus kendaraan sebelum sampai di kantornya-- Apakah anda yakin bahwa Priyo dapat memberikan anda jawaban untuk pertanyaan yang kedua? Dapatkah Priyo memberikan daftar lengkap mengenai merek, jenis, dan nomer polisi dari setiap kendaraan yang berpapasan dengannya dari rumah ke kantor tadi pagi? Kelihatannya sekarang kita sepakat mengatakan "tidak mungkin". Menyebutkan jumlahnya saja tidak mungkin, apabila tidak dihitung secara secara khusus, apalagi untuk memberikan informasi secara begitu lengkap.
Kendati demikian, anda tahu bahwa apabila Priyo menjalani proses hipnotis, dengan mudah Priyo akan dapat memutar ulang rekaman perjalanannya tersebut. Dalam pengaruh hipnotis ini, Priyo dengan mudah dia akan dapat memberikan urayan lengkap  atas segala sesuatu yang dialaminya, walaupun sebelumnya dia sama sekali tidak menaruh perhatian pada hal-hal tersebut. Inilah yang disebut sebagai pikiran bawah
sadar,subconsious, ataupun kesadaran jiwa. Mungkin sebagian kita akan mengatakan, mungkin orang yang menghipnotis Priyolah yang memberikan informasi tersebut kepada Priyo. Hal ini tidak mungkin, karena orang yang menghipnotis tidak ikut bersama Priyo dalam perjalanannya. Proses hipnotis semata-mata berfungsi untuk "menidurkan" kesadaran fisik Priyo, dan membuat alam bawah sadar Priyo dapat dihubungi secara interaktif dengan dunia luar. Jadi, semua informasi atas perjalanan Priyo dari rumah ke kantor pagi tadi, setiap hari, dan semua informasi lainnya di sekitar Priyo disimpan dengan baik oleh pikiran bawah sadar Priyo - oleh kesadaran jiwanya. Untuk tingkat kesadaran berikutnya, sayang sekalli kita tidak dapat melihat contoh dalam kehidupan sehari-hari. Tingkat kesadaran ini adalah sesuatu yang tidak terlalu mudah untuk dicapai, walaupun dibawah pengaruh hipnotis. Hanya orang-orang yang telah mencapai tingkatan yang tinggilah yang dapat sadar sebagai kesadaran roh (supra consciousness).
Jadi, kesadaran manusia terdiri atas 3 lapis, yaitu:
* Kesadaran  fisik
* Kesadaran jiwa
* Kesadaran roh