Minggu, 16 Februari 2014

KESADARAN JIWA

LAPISAN KESADARAN

Dengan meditasi, dominasi dari pikiran fisik (ego) akan menjadi berkurang, membiarkan kesadaran yang lebih tinggi untuk mengambil bagian dalam kehidupan.
Sebelum melangkah lebih lanjut, mohon dimengerti istilah-istilah teknis yang akan kita pakai. Kata pikiran sebenarnya mempunyai arti yang sangat luas. Pikiran mungkin berasal dari tiga sumber, yaitu: otak (selanjutnya untuk mempermudah di sini akan kita sebut sebagai kesadaran fisik/pikiran fisik), pikiran bawah sadar (kesadaran jiwa), ataupun pikiran super sadar (kesadaran roh). Walaupun dalam hidup sehari-hari pikiran yang paling banyak dipergunakan adalah pikiran fisik, pikiran ini dipengaruhi oleh pikiran bawah sadar dan pikiran super sadar.
Bagi sebagian dari anda, mungkin timbul pertanyaan "Bagaimana mungkin ada beberapa kesadaran dalam diri saya. Kesadaran saya adalah pikiran saya. Apabila pikiran saya tidak bekerja, tentulah saya berada dalam keadaan tidak sadar sepenuhnya. Apakah kesadaran yang lebih tinggi ini semacam kesurupan?"
Tidak. Sebagaimana disebutkan di dalam kitab-kitab agama, kita semua percaya ataupun tidak ... mempunyai jiwa dan roh. Dari sudut spiritual, roh adalah identitas kita sebenarnya, sementara jiwa hanyalah perntara. Lalu, apabila identitas kita yang sebenarnya adalah roh sedangkan jiwa hanyalah perantara. Bagaimana dengan pikiran fisik (ego)?
Pikiran fisik ataupun ego yang sering juga disebut sebagai consciousness hanyalah kesadaran fisik, kesadaran yang paling dangkal yang dihasilkan oleh sekian banyak saraf manusia yang ada dalam otak. Kesadaran ini akan hilang lenyap, saat otak berhenti berfungsi, saat seorang manusia meninggal.
Dalam kehidupan sehari-hari segala sesuatu yang berkaitan dengan daya ingat, daya pikir dan kontrol,akan dikaitkan dengan otak. Kita sering sering sekali mendengar bahwa otak manusia pada umumnya tidak dipergunakan secara maksimal. Orang-orang yang jenius pun hanya mempergunakan sekitar 15 % dari kemampuan maksimalnya.
Kendati demikian, kedua orang Bapak Psikologi Modern, Freud dan Jung mempunyai pendapat yang berbeda. Mereka berpendapat bahwa, 85 % kemampuan lain yang terpendam tersebut bukan kemampuan dari otak, melainkan kemampuan dari kesadaran lain. Otak hanyalah bahagian terendah dari kesadaran manusia, walaupun pada kebanyakan manusia, kesadaran inilah satu-satunya yang diketahui dan dimanfaatkan. Kebanyakan manusia tidak pernah mengetahui keberadaan kesadaran-kesadaran yang lebih tinggi, apalagi mempergunakan kedua kesadaran ini.
Untuk mengintip keberadaan yang lebih tinggi ini, marilan kita melihat sebuah contoh yang sangat sederhana-- sebuah contoh dalam kehidupan sehari-hari. Katakanlah seseorang yang bernama Priyo secara rutin mengendarai mobilnya sendiri ke kantor yang berjarak sepuluh km dari rumahnya disebuah kota besar. Nah, sekarang, karena kita berbicara mengenai lapisan kesadaran, mungkin kita ingin menanyakan sebuah
pertanyaan sederhana kepada Priyo, saat dia sampai di kantor::"Apakah kamu ingat semua nama jalan yang kamu lalui?"
Apabila Priyo adalah seorang dengan IQ rata-rata dan mempunyai cukup perhatian atas nama-nama jalan yang dilewatinya setiap hari. Tetapi, apabila pada suatu pagi saat dia sampai di kantor, anda menanyakan,"Apakan kamu ingat semua merk, jenis, dan nomer polisi dari setiap kendaraan yang berpapasan denganmu?" Nah, kita semua mungkin mulai berspekulasi.
Sebagian kita mungkin akan mengatakan bahwa apabila Priyo adalan seorang yang genius dengan daya ingat super, mungkin saja Priyo dapat menjawab pertanyaan ini. Tetapi, apabila anda diberi informasi tambahan, yaitu Priyo adalah seorang dengan IQ rata-rata dan Priyo tinggal di Jakarta di mana diperkirakan bahwa Priyo berpapasan dengan lebih dari seratus kendaraan sebelum sampai di kantornya-- Apakah anda yakin bahwa Priyo dapat memberikan anda jawaban untuk pertanyaan yang kedua? Dapatkah Priyo memberikan daftar lengkap mengenai merek, jenis, dan nomer polisi dari setiap kendaraan yang berpapasan dengannya dari rumah ke kantor tadi pagi? Kelihatannya sekarang kita sepakat mengatakan "tidak mungkin". Menyebutkan jumlahnya saja tidak mungkin, apabila tidak dihitung secara secara khusus, apalagi untuk memberikan informasi secara begitu lengkap.
Kendati demikian, anda tahu bahwa apabila Priyo menjalani proses hipnotis, dengan mudah Priyo akan dapat memutar ulang rekaman perjalanannya tersebut. Dalam pengaruh hipnotis ini, Priyo dengan mudah dia akan dapat memberikan urayan lengkap  atas segala sesuatu yang dialaminya, walaupun sebelumnya dia sama sekali tidak menaruh perhatian pada hal-hal tersebut. Inilah yang disebut sebagai pikiran bawah
sadar,subconsious, ataupun kesadaran jiwa. Mungkin sebagian kita akan mengatakan, mungkin orang yang menghipnotis Priyolah yang memberikan informasi tersebut kepada Priyo. Hal ini tidak mungkin, karena orang yang menghipnotis tidak ikut bersama Priyo dalam perjalanannya. Proses hipnotis semata-mata berfungsi untuk "menidurkan" kesadaran fisik Priyo, dan membuat alam bawah sadar Priyo dapat dihubungi secara interaktif dengan dunia luar. Jadi, semua informasi atas perjalanan Priyo dari rumah ke kantor pagi tadi, setiap hari, dan semua informasi lainnya di sekitar Priyo disimpan dengan baik oleh pikiran bawah sadar Priyo - oleh kesadaran jiwanya. Untuk tingkat kesadaran berikutnya, sayang sekalli kita tidak dapat melihat contoh dalam kehidupan sehari-hari. Tingkat kesadaran ini adalah sesuatu yang tidak terlalu mudah untuk dicapai, walaupun dibawah pengaruh hipnotis. Hanya orang-orang yang telah mencapai tingkatan yang tinggilah yang dapat sadar sebagai kesadaran roh (supra consciousness).
Jadi, kesadaran manusia terdiri atas 3 lapis, yaitu:
* Kesadaran  fisik
* Kesadaran jiwa
* Kesadaran roh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar